Pages

Subscribe:

Selasa, 16 April 2013

Cara merawat anak kambing (cempe)

Perawatan Cempe Setelah 150 hari di dalam perut ibunya, kambing atau cempe anak kambing akan lahir. Hal ini membutuhkan perhatian serius untuk bertahan hidup cempe. Ada beberapa hal yang dihasilkan ketika HPL kambing sudah dekat, seperti handuk / seprai, renyah, betadine, kelapa muda, telur, madu dan ringan (hanya dapat digunakan jika diharapkan lahir malam). HPL (perkiraan tanggal lahir) kambing biasanya ditentukan 150 hari setelah kambing tertutup. Kesalahan adalah tidak lebih dari 2-3 hari di kontrol. Bisa bisa maju 2-3 hari atau 2-3 hari retret.



Setelah anak lahir, cempe segera dihapus dan dikeluarkan dari perusahaan induk. Hal ini diinjak-injak oleh perusahaan induk cempe untuk menghindari, karena orang tua yang melahirkan kadang suka berjalan (walaupun tidak semua anak dengan posisi berdiri orang tua kandung). Kondisi neonatal Cempe sangat rentan dan lemah, yang memungkinkan orang tua atau orang tua dengan kambing lain menginjak-injak (jika perusahaan induk menggabungkan penempatan dengan yang lain kambing / campuran).Cempe yang baru lahir segera dibersihkan dengan kain kering atau kain, terutama di wajah / hidung. Ini adalah prioritas utama, karena mengganggu anak tersebut terganggu saja keluar dari hidung biasanya / bawah lendir ketika menghapus negatif segera lendir, atau dapat mempersulit cempe untuk bernapas.Perhatikan orang tua jika orang tua masih gelisah dan terlihat tidak nyaman, maka di dalam perut ibu biasanya masih seorang anak yang belum datang. Lancar, biasanya lahir dari jarak antara anak pertama, anak berikutnya adalah tidak lebih dari 10 menit, maka perlu untuk pengobatan sesegera mungkin untuk mengurus cempe pertama berlangsung sebelumnya. Dalam pengalaman saya, setidaknya 1 seluruh kelahiran domba dan maksimal 4 ekor dalam pengiriman tunggal. Jeneis kambing belum tentu seks, pria kadang-kadang segalanya, semua perempuan bisa, atau mereka antara pria dan wanita. Jika anak lebih dari 2 penis, apakah itu memerlukan perawatan khusus untuk mengobati cempe.

 Karena kambing induk biasanya memiliki 2 puting bahwa anaknya lebih dari 2 kali distribusi yang dibutuhkan petani adalah untuk membagi masing-masing cempe cempe bahkan bisa minum susu ibunya. Bisa jeda waktu 1 jam atau lebih menyusu, tergantung pada usia cempe tersebut. Semakin besar cempe, semakin sering menghisap cempe. Dan biasanya, orang tua, ayah dari dua ekor atau lebih, jumlah produksi susu yang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan orang tua yang baru melahirkan 1 ekor cempe saja.Cempe sudah mampu kering, dapat dicuci dengan air kelapa. Kebiasaan petani tradisional di Yogyakarta, dengan disiramnya cempe dengan santan, biasanya orang tua lebih bersemangat untuk menjilati cempe yang baru lahir. Semakin banyak cempe menjilat, maka kemungkinan untuk mendapatkan cempe, berdiri dan berjalan bahkan lebih cepat. Waktu normal yang dibutuhkan untuk cempe biasanya tidak lebih dari 2 jam. Jika waktu memungkinkan, perusahaan induk dan cempe dibawa keluar dari kandang dan biarkan beberapa waktu di bawah sinar matahari. Selain cempe hangat, ada kepercayaan tradisional bahwa sinar matahari (terutama jika pagi hari) dapat membunuh kuman / bakteri terpasang tubuh cempe setelah lahir. Selama sanjungan awal, petani juga perlu waspada untuk menjaga tali pusat sel punca yang bisa datang setiap saat. Plasenta harus segera dibawa keluar dari layanan segera dan dibuang atau ditanam di tanah, agar tidak dikonsumsi oleh perusahaan induk. Karena jika diambil oleh orang tua, orang tua dapat menyebabkan kematian dengan meracuni plasenta.Dalam arti, orang tua jangan menariknya kembali, segera memiliki alat cempe yang harus diberikan ke orangtua. Cempe biasanya di awal menyusui adalah orang tua untuk menemukan kesulitan dalam mencari puting. Mengingat susu adalah makanan utama bagi cempe diharapkan dapat membantu petani untuk menemukan puting cempe tua. Hal ini biasanya memakan waktu 3 hari atau benar-benar bisa berdiri sendiri cempe've dengan tegak. Setelah minum susu, amati sejenak. Ada cara-cara tradisional yang penting dan mujarap. Cempe biasanya akan segera kencing maksimal 1 jam setelah minum susu. Jika cempe sudah merupakan indikasi bahwa kencing cempe sehat dan pulih 100%. Jika cempe masih kencing, terus mencoba cempe ASI yang diberikan, dapat dengan cara alami atau Bantu dengan alat seperti dot bayi. Gangguan Pencernaan cempe begitu penuh dan mulai normal, cempe biasanya sehat kencing segera.Ada beberapa peternak di jogja langsung terpisah anakan kambing dengan ibunya untuk sementara waktu, biasanya tidak lebih dari 1 minggu. Puppies kambing ditempatkan diruangan khusus (semacam inkubator pada bayi manusia) ujudnya kotak, sampah diberikan dan menerima lampu 65 watt sehingga anak-anak yang baru lahir hangat. Feeding diperbolehkan melalui titik. Puting ibu diperah melewati titik di mana kapasitas dan minuman untuk cempe cempe benar-benar kuat berdiri sendiri dengan bayi yang baru lahir tegap. Biaya penempatan tidak terlalu jauh dari orang tua, karena jika terlalu banyak biasanya untuk menjaga orang tua untuk mencari anak. Penempatan buku adalah agar orang tua bisa menjilat cempe, sehingga hubungan mereka tidak terputus, ditempatkan di antara ibu dan anak. Karena jika orang tua tidak mampu mengenali bau anak, justru bisa membuat peternak kesulitan.Setelah cempe benar-benar kuat, cempe dicampur dengan induk perusahaan, non-stop 24 jam selama 1 minggu atau sampai susu kolostrum induk benar-benar habis. Jika kolostrum susu sampai dengan orang tua mulai menyapih cempe dari ibu. Cempe dapat menyusu tua dengan sedikit waktu. Misalkan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Mengapa demikian? Pemisahan orang tua dapat menghasilkan susu yang maksimal merangsang sel-sel induk cempe. Cempe yaitu dicampur dengan orang tua, maksimal 2 kali di pagi hari dan di sore hari. Hal ini sementara itu, jadi jika dimasukkan cempe perusahaan induk, posisi ambing sudah benar-benar penuh dan cempe minum susu ibu mereka sampai cempe sepenuhnya terpenuhi, pada siang hari, cempe minuman tambahan seperti susu sapi, yang harganya jauh lebih mahal Nurah diberikan. Kecil Cempe umuran di bawah 2 bulan, biasanya akan sebanyak 1 liter susu per hari untuk menghabiskan. Hal ini dilakukan selama 3-4 omong kosong. Semakin besar jumlah umuran cempe kebanyakan susu sapi juga akan meningkat, meskipun itu bisa 2-3 liter per hari.  

Mengapa berbagi, karena pemisahan, perusahaan induk juga fleksibel / istirahat jika ibu makan atau istirahat. Jadi cempe dicampur dengan orang tua, maka cempe mendapatkan banyak porsi susu pada satu waktu, jadi cempe lebih puas. Selama proses pemisahan anak dengan orangtua, perusahaan induk coba diberikan cukup untuk makan. Karena jika pemisaahan anak dengan orang tua, perusahaan induk dari saat di mana karyawan baru mengumpulkan proses yang lebih untuk membuat / kembali susu baru. Nipple proses mengisi tas biasanya memakan waktu 6 jam. Semakin banyak makanan bergizi dan orang tua, maka semakin cepat proses pengisian susu induk ke puting.Keinduk jumlah makanan harus diberikan cukup. Bila di sekitar kita ada banyak limbah, limbah dapat digunakan sebagai suplemen makanan. Limbah terbaik adalah limbah dari pabrik tahu yang tahu itu. Tofu sangat membantu dalam memenuhi protein induk dalam tubuh. Rasanya manis, biasanya kambing akan sangat senang jika. Tahu di beri Masukkan tofu juga dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti bekatul, gandum atau ragi. Campuran tahu, dedak gandum dan limbah terbukti sangat efisien dan cepat bagi orang tua untuk mengumpulkan susu. 
Demikian sedikit wacana pengalaman saya membesarkan kambing etawa. Semoga bermanfaat bagi petani kambing etawa.

Silahkan  baca artikel rekomendasi dari saya DISINI

Jenis-jenis kambing (Cara beternak kambing)

Jenis-jenis Kambing di Indonesia
(Kambing Kacang, Etawa, Jawarandu, Saanen, Boer, dsb)
Dengan semakin banyaknya (kuantitas) dan semakin mampunya (kualitas) peternak melakukan penyilangan sendiri, maka saat ini sebenarnya semakin sulit menentukan jenis kambing. Namun demikian disini akan diuraikan secara singkat jenis-jenis kambing yang ada di Indonesia (beredar di pasaran).

1. Kambing Kacang
Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya reproduksi yang sangat tinggi. Kambing kacang jantan dan betina keduanya merupakan tipe kambing pedaging.
    Ciri-ciri kambing kacang :
  • Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.
  • Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek.
  • Pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya.
  • Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.
  • Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg.
  • Tinggi yang jantan 60 - 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm.
  • Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu, pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.
2. Kambing Etawa (Kambing Jamnapari)
Kambing Ettawa atau dikenal juga dengan nama Kambing Jamnapari, merupakan jenis kambing unggul yang memiliki dua tipe fungsi yaitu sebagai kambing penghasil susu maupun kambing untuk penghasil daging.

Kambing Etawa didatangkan ke Indonesia dari India.
    Ciri-ciri kambing Etawa :
  • Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 127 cm dan yang betina mencapai 92 cm.
  • Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg.
  • Telinganya panjang dan terkulai ke bawah.
  • Dahi dan hidungnya cembung.
  • Kambing jantan maupun betina bertanduk pendek.
  • Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
3. Kambing Jawarandu (Bligon, Gumbolo, Koplo, Kacukan)
Kambing Jawarandu (Jawa Randu) memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. Merupakan hasil silangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang, namun sifat fisik kambing kacangnya yang lebih dominan. Untuk menghemat biasanya peternak susu kambing memilih kambing ini untuk diternakkan guna diambil susunya. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.
    Ciri-ciri kambing Jawarandu :
  • Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg.
  • Baik jantan maupun betina bertanduk.
  • Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
  • Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.
4. Kambing PE (Peranakan Etawa)
Kambing ini merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing lokal/Kacang, dengan tujuan lebih mampu beradaptasi dengan kondisi Indonesia. Kambing ini dikenal sebagai kambing PE (Peranakan Etawa), dan saat ini juga dianggap sebagai kambing Lokal.

Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia. Tanda-tanda tubuhnya berada diantara kambing Kacang dan kambing Etawa. Jadi ada yang lebih ke arah kambing Etawa, ada sebagian yang lebih ke arah kambing Kacang.

Kambing ini awalnya tersebar di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, dan saat ini hampir di seluruh Indonesia. Pejantan mempunyai sex-libido yang tinggi, sifat inilah yang membedakan dengan kambing Etawa.
    Ciri-ciri kambing Etawa :
  • Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang putih.
  • Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg.
  • Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar
  • Dahi dan hidungnya cembung.
  • Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek.
  • Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang
  • Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.
5. Kambing Boer
Kambing Boer aslinya berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata "Boer" artinya petani. Kambing Boer merupakan kambing pedaging yang sesungguhnya karena pertumbuhannya sangat cepat.

Kambing ini pada umur lima hingga enam bulan sudah dapat mencapai berat 35 – 45 kg, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 – 0,04 kg per hari. Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Kambing Boer jantan akan tumbuh dengan berat badan 120 – 150 kg pada saat dewasa (umur 2-3 tahun), sedangkan Betina dewasa (umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 – 90 kg. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk.
Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% – 50% dari berat tubuhnya

Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing ini sangat suka berjemur di siang hari.

Kambing Boer dapat hidup pada suhu lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25 derajat celcius) hingga sangat panas (43 derajat celcius) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Mereka dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara alamiah mereka adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.

Kambing Boer Jantan
Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke belakang dipenuhi dengan pantat yang berotot. Boer jantan dapat kawin di bulan apa saja sepanjang tahun. Mereka berbau tajam karena hal ini untuk memikat betina. Seekor pejantan dapat aktif kawin pada umur 7-8 bulan, tetapi disarankan agar satu pejantan tidak melayani lebih dari 8 – 10 betina sampai pejantan itu berumur sekitar satu tahun. Boer jantan dewasa (2 – 3 tahun) dapat melayani 30 – 40 betina. Disarankan agar semua pejantan dipisahkan dari betina pada umur 3 bulan agar tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan. Seekor pejantan dapat mengawini hingga selama 7 – 8 tahun.

Kambing Boer Betina
Boer betina tumbuh seperti jantan, tetapi tampak sangat feminin dengan kepala dan leher ramping. Ia sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak berulah. Ia dapat dikawinkan pada umur 10 – 12 bulan, tergantung besar tubuhnya. Kebuntingan untuk kambing adalah 5 bulan. Ia mampu melahirkan anak-anak tiga kali dalam dua tahun. Betina umur satu tahunan dapat menghasilkan 1 – 2 anak. Setelah beranak pertama, ia biasanya akan beranak kembar dua, tiga, bahkan empat.
Boer induk menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi yang cukup untuk disusu anak-anaknya. Ketika anaknya berumur 2½ – 3½ bulan induk mulai kering. Boer betina mempunyai dua hingga empat puting, tetapi kadangkala tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai ternak yang kawinnya tidak musiman, ia dapat dikawinkan lagi tiga bulan setelah melahirkan. Birahinya dapat dideteksi dari ekor yang bergerak-gerak cepat disebut “flagging”. Boer betina mampu menjadi induk hingga selama 5 – 8 tahun.
6. Kambing Saanen
Kambing Saanen ini aslinya berasal dari lembah Saanen, Swiss (Switzerland) bagian barat. Merupakan salah satu jenis kambing terbesar di Swiss dan penghasil susu kambing yang terkenal. Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Oleh karena itu di Indonesia jenis kambing ini disilangkan lagi dengan jenis kambing lain yang lebih resisten terhadap cuaca tropis dan tetap diberi nama kambing Saanen, antara lain dengan kambing peranakan etawa.
    Ciri-ciri kambing Saanen :
  • Bulunya pendek berwarna putih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di kelenjar susu.
  • Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga.
  • Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depan.
  • Ekornya tipis dan pendek.
  • Jantan dan betinanya bertanduk.
  • Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg - 63kg (Betina), tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di saat tingginya 94 cm beratnya 81 kg.
  • Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
7. Kambing Gembrong
Kambing Gembrong terdapat di daerah kawasan Timur Pulau Bali terutama di Kabupaten Karangasem.

Pertama kali melihat hewan ini seperti melihat anjing berbulu panjang dan lebat, padahal kambing. Melihat badannya memang mirip kambing, tetapi bila melihat bulunya yang lebat mirip anjing. Dari badan hingga kepala, hewan ini juga hampir tertutup seluruhnya oleh bulu. Itulah kambing Gembrong, kambing asal Bali yang hampir punah.

Ciri khas kambing Gembrong jantan berbulu panjang lebat dan mengkilap, yang tumbuh mulai dari kepala hingga ekor. Bila dibiarkan, panjang bulu bisa mencapai 25—30 cm. Setiap 12—16 bulan sekali, bulunya mesti dicukur. Jika tidak, bulu bagian kepala dapat menutupi mata dan telinga, sehingga akan mempersulit kambing saat makan.

Sedangkan bentuk dan ukuran tubuh kambing betina mirip kambing kacang. Tapi pada bagian bawah perut melebar. Kambing gembrong betina juga bertanduk, namun lebih pendek dan oval. Rambut panjang terdapat pada kambing jantan, sedangkan kambing Gembrong betina berbulu pendek berkisar 2-3 cm.

Warna tubuh dominan kambing Gembrong pada umumnya putih sebagian berwarna coklat muda dan coklat. Pola warna tubuh kebanyakan satu warna, sebagian lagi dua - sampai tiga warna. Tinggi kambing (gumba) 58 - 65 cm, bobot badan kambing dewasa 32-45 kg. Kambing jantan berjumbai pada dahi. Jumbai terkadang menutup mata dan muka kambing.

Kambing gembrong ini dulunya merupakan persilangan antara kambing Kashmir dengan kambing Turki. Kedua jenis kambing itu masuk ke Bali dari luar negeri sebagai hadiah untuk seorang bangsawan Bali, yang kemudian berkembang sampai sekarang di daerah Bali.

Beberapa peternak mencoba menyilangkan kambing Gembrong dengan kambing Peranakan Ettawah (PE). Dari persilangan itu dihasilkan kambing gettah alias gembrong ettawah.
8. Kambing Boerawa Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing Peranakan Etawah (PE) betina.

Ternak hasil persilangan kedua jenis kambing tadi disebut dengan Boerawa yakni singkatan dari kata Boerawa dan Peranakan Etawah. Kambing hasil persilangan ini mulai berkembang dan banyak jumlahnya di Propinsi Lampung, walaupun upaya persilangan antara kambing Boer dengan kambing lokal telah dilakukan di beberapa propinsi lainnya seperti Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
9. Kambing Muara Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara.

Dari segi penampilannya kambing ini nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan ada juga berwarna bulu hitam. Bobot kambing Muara ini lebih besar dari pada kambing Kacang dan kelihatan prolifik. Kambing Muara ini sering juga beranak dua sampai empat sekelahiran (prolifik). Walaupun anaknya empat ternyata dapat hidup sampai besar tanpa pakai susu tambahan dan pakan tambahan tetapi penampilan anak cukup sehat, tidak terlalu jauh berbeda dengan penampilan anak tunggal saat dilahirkan. Hal ini diduga disebabkan oleh produksi susu kambing relatif baik untuk kebutuhan anak kambing 4 ekor.
10. Kambing Kosta Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata dan kadang-kadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini dulunya terbentuk dari persilangan kambing Kacang dan kambing Khasmir (kambing impor).

Warna dari kambing Kosta ini adalah coklat tua, coklat muda, coklat merah, abu-abu sampai hitam. Pola warna tubuh umumnya terdiri dari 2 warna, dan bagian yang belang umumnya didominasi oleh warna putih.

Kambing Kosta terdapat di Kabupaten Serang, Pandeglang, dan disekitarnya serta ditemukan pula dalam populasi kecil di wilayah Tangerang dan DKI Jakarta. Selama ini masyarakat hanya mengenal Kambing Kacang sebagai kambing asli Indonesia, namun karena bentuk dan performa Kambing Kosta menyerupai Kambing Kacang, sering sulit dibedakan antara Kambing Kosta dengan Kambing Kacang, padahal bila diamati secara seksama terdapat perbedaan yang cukup signifikan.

Salah satu ciri khas Kambing Kosta adalah terdapatnya motif garis yang sejajar pada bagian kiri dan kanan muka, selain itu terdapat pula ciri khas yang dimiliki oleh Kambing Kosta yaitu bulu rewos di bagian kaki belakang mirip bulu rewos pada Kambing Peranakan Ettawa (PE), namun tidak sepanjang bulu rewos pada Kambing PE dengan tekstur bulu yang agak tebal dan halus. Tubuh Kambing Kosta berbentuk besar ke bagian belakang sehingga cocok dan potensial untuk dijadikan tipe pedaging. Saat ini populasi Kambing Kosta terus menyusut.
11. Kambing Marica Kambing Marica adalah suatu variasi lokal dari Kambing Kacang yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan, dan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endargement).

Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang mampu beradaptasi baik di daerah agro-ekosistem lahan kering, dimana curah hujan sepanjang tahun sangat rendah. Kambing Marica dapat bertahan hidup pada musim kemarau walau hanya memakan rumput-rumput kering di daerah tanah berbatu-batu. Ciri yang paling khas pada kambing ini adalah telinganya tegak dan relatif kecil pendek dibanding telinga kambing kacang. Tanduk pendek dan kecil serta kelihatan lincah dan agresif.
12. Kambing Samosir (Kambing Putih, Kambing Batak) Berdasarkan sejarahnya kambing Samosir ini dipelihara penduduk setempat secara turun temurun di Pulau Samosir, di tengah Danau Toba, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Kambing Samosir pada mulanya digunakan untuk bahan upacara persembahan pada acara keagamaan salah satu aliran kepercayaan aninisme (Parmalim) oleh penduduk setempat. Kambing yang dipersembahkan harus yang berwama putih, maka secara alami penduduk setempat sudah selektif untuk memelihara kambing mereka mengutamakan yang berwarna putih. Kambing Samosir ini bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ekosistem lahan kering dan berbatu-batu, walaupun pada musim kemarau biasanya rumput sangat sulit dan kering. Kondisi pulau Samosir yang topografinya berbukit, ternyata kambing ini dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik.

Tubuh kambing dewasa yaitu rataan bobot badan betina 26 - 32 kg; panjang badan 57 - 63 cm; tinggi pundak 50 - 56 cm; tinggi pinggul 53 - 59 cm; dalam dada 28 - 33 cm dan lebar dada 17 - 20 cm.

Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, bahwa kambing spesifik lokal Samosir ini hampir sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera Utara, yang membedakannya terhadap kambing Kacang yaitu penotipe warna tubuh yang dominan putih dengan hasil observasi 39,18% warna tubuh putih dan 60,82% warna tubuh belang putih hitam. Pemberian nama kambing Samosir pada saat ini masih secara lokal dan dikenal dengan nama Kambing Putih atau Kambing Batak.

source dompi.co.id

Silahkan  baca artikel rekomendasi dari saya DISINI

Minggu, 17 Maret 2013

Pakan kambing yang baik (tips beternak)

Berilah Pakan yang baik
  Pakan kambing terdiri dari 2 jenis yakni hijauan sebagai pakan utama dan penguat
(konsentrat) sebagai pakan tambahan. Kebutuhan pakan hijauan sebanyak 5 – 8 kg per ekorper tiap hari diberikan 2 kali sehari, sedangkan konsentrat diberikan 0,5 kg per ekor per hari, (diberikan 1 – 2 jam sebelum hijauan diberikan)
Air minum diberikan secara an libitum (pemberian tidak dibatasi). Garam dapur atau
mollases blok sebaiknya disediakan dikandang sebagai campuran minum.


Jenis pakan hijauan :
A. Rumput-rumputan : Rumput Gajah, Rumput raja, Rumput Benggala, Rumput Setaria,dll
B. Kacang-kacangan : Gamal, Kaliandra, turi, sentrosema, stylosantes, lamtoro, siratro, daun  kacang   tanah, kedelai dll
C. Daun-daunan : Daun nangka, mangkokan, alpokat,daun waru, daun klereside,daun singkong,  daun jagung, dll
D. Limbah pertanian : Limbah sayur-sayuran, daun singkong, daun ubi jalar, daun pisang dll. Hindari pemberian hijauan yang masih muda, jika terpaksa digunakan hendaknya diangin- anginkan selama minimal 12 jam untuk menghindari terjadinya bloat (kembung) pada kambing..


Jenis Penguat: 
Limbah pertanian dan agroindustri : dedak, bekatul, bungkil kelapa, ampas tahu, kulit
kakao, cacahan ubi, dll.


Silahkan  baca artikel rekomendasi dari saya DISINI